Budi Hariyono dan Subiyakto,
Selama ini untuk menanam tebu, digunakan benih dalam bentuk: top stek, lonjoran, rayungan, bagal 2 mata, bud set (bagal satu mata). Balittas memperbaiki teknik penyediaan benih dalam bentuk bud chip dan membuat mesin bud chipper. Bud chipper merupakan alat/mesin yang digunakan untuk mengambil mata tunas tebu yang nantinya digunakan sebagai bahan tanam. Alat ini mempunyai pisau dari bahan baja berbentuk setengah lingkaran bergerak naik turun untuk mempermudah pengambilan mata tunas. Alat ini menggunakan dinamo dengan daya 0,5 HP. Alat ini mempunyai kapasitas menghasilkan 200-2500 bud chip per jam dengan satu orang operator (Gambar 1).
Gambar 1. Bud chipper (a), Operator (b), dan (c) Bud chip yang siap digunakan sebagai bahan tanam
Kelebihan bahan tanam dari bud chip adalah:
- Benih dapat dipelihara dalam tray dan bertahan 2-12 bulan, sehingga ketersediaan tepat waktu. Sedangkan bahan tanam dari bagal, tanaman tebu sudah harus dipanen umur 6-8 bulan (hanya 3 bulan).
- Pengadaannya lebih cepat dan lebih banyak. Dalam 1 rumpun dapat menghasilkan 50 mata, dan setiap benih tumbuh dapat menghasilkan menjadi 8-12 batang per rumpun. Bahan benih lebih hemat (±18.000 bud chips/ha). Dalam 1 ha KBI benih bud chip akan menghasilkan 15-20 ha KBD. Sedangkan KBI yang menggunakan bagal hanya menghasilkan 7-8 ha KBD. Dengan demikian, biaya pengadaan benih menjadi lebih murah dengan menggunakan bud chip.
- Teknik pengiriman lebih praktis, dapat menggunakan benih tumbuh beserta medianya (+ 38 gr) atau tanpa media (+ 10 gr). Benih tumbuh disusun dalam karung plastik, lalu digulung dan dimasukkan ke dalam kertas kardus. Benih masih dalam kondisi segar dengan tingkat kerusakan yang rendah setelah 5 hari dalam perjalanan melalui udara dan darat (dari Malang ke Seram Bagian Timur).
- Benih lebih seragam karena dilakukan seleksi berkali-kali.
- Benih lebih sehat karena proses Hot Water Treatment (HWT) lebih efektif.
- Daya tumbuh di lapangan lebih baik karena ditanam bersama dengan media tanam. Tanaman tumbuh lebih seragam dan serentak masak.
- Harga benih lebih murah dibandingkan dengan budset (bagal mata satu) (Tabel 1.) maupun dengan bagal mata dua. Harga per benih tumbuh bud chip terseleksi Rp750, dengan ongkos kirim Rp1.000 per benih, termasuk biaya karantina, cargo udara + darat dari Malang ke Seram Bagian Timur dengan lama perjalanan 3 hari. Sedangkan bagal mata dua harganya Rp60.000 – Rp100.000/ kuintal dengan ongkos kirim Rp45.000.000 per 15 ton menggunakan truk + kapal dari Kendari ke Pati selama 6 hari.
Tabel 1. Perbandingan harga dan biaya pengadaan benih bud chip dengan budset
- Namun demikian pengadaan benih bud chip harus investasi alat bud chipper dan HWT serta tambahan biaya untuk tray atau polibag, besi/kawat penyangga papan benih bud chips, bak plastik, kotak pengiriman benih, bangunan khusus untuk penempatan alat, dan lahan. Penangkar benih harus dilatih mengoperasikan bud chipper sampai SOP penanaman benih bud chips untuk perbenihan dan sertifikasinya