Skrining Klon Tebu Potensial Rendemen Tinggi Terhadap Salinitas
Tantri Dyah Ayu Anggraeni and Bambang Heliyanto
Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat
Karangploso, PO. Box 199 Malang
E-mail: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Diterima : January 23 2018; direvisi : February 13 2018; diterima : February 28 2018
Abstract
Pengembangan tebu saat ini terdorong ke lahan-lahan marjinal, salah satunya lahan dengan cekaman salinitas. Penanaman tebu pada lahan salinitas dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan dan kehilangan hasil sampai 37%. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan skrining klon tebu rendemen tinggi terhadap cekaman garam (salinitas). Penelitian menguji 58 klon tebu rendemen tinggi hasil seleksi dari persilangan seri D tahun 2004-2006 beserta empat varietas pembanding terhadap perlakuan cekaman salinitas dengan 3 konsentrasi NaCl, 1) kontrol/ EC ± 0,1 dS/m), 2) EC ± 2 dS/m dan 3) EC > 4 dS/m). Hasil analisis varian menunjukkan adanya perbedaan respon klon tebu pada semua parameter pertumbuhan yang diamati terhadap salinitas pada cekaman dengan nilai EC diatas 4 dS/m). Dibandingkan kontrol, rata-rata panjang akar dari semua klon mengalami penurunan sebesar 3,41 %, rata-rata berat kering akar menurun sebesar 8,05 % dan tajuk mengalami penurunan sebesar 9,46%. Sedangkan pertumbuhan diameter batang serta berat kering tajuk tidak mengalami perubahan yang signifikan. Berdasarkan kajian indeks toleransi akar dan tajuk secara bersama-sama, delapan klon tergolong toleran, yaitu PS.06.195, PS.04.259, PS.05.311, PS.06.188, PS.04.165, PS.05.258, PS.05.455, PS.06.334 dan PS.04.162. Klon-klon ini dapat diuji lebih lanjut untuk dapat diusulkan sebagai klon toleran salinitas atau sebagai sumber introgresi gen toleran salinitas untuk varietas rendemen tinggi.
Analisis Potensi Tebu Dalam Mendukung Pencapaian Swasembada Gula Di Kabupaten Bondowoso
Duwi Yunitasari, Endah Kurnia Lestari, Nanik Istiyani
Prodi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jember (UNEJ)
Kalimantan 27 St. Jember 68121
Email: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Diterima: 21 Januari 2018; direvisi: 9 April 2018; disetujui: 20 April 2018
Abstract
Impor gula mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Walaupun penelitian yang mendukung pencapaian swasembada gula telah banyak dilakukan, namun penelitian terkait analisis potensi suatu wilayah untuk pengembangan komoditas tebu belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi tebu dalam mendukung pencapaian swasembada gula di Kabupaten Bondowoso. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan pendekatan sistem dinamik untuk menghitung share tebu terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan analisis Shift Share Esteban Marquillas untuk menghitung potensi/spesialisasi komoditas tebu di Kabupaten Bondowoso. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kabupaten Bondowoso selama kurun waktu 2010–2015 mempunyai keunggulan kompetitif dan spesialisasi pada komoditas tebu, sehingga Kabupaten Bondowoso mempunyai peluang untuk keberlanjutan komoditas tebu ke depan. Strategi yang dapat dilakukan adalah membuka lahan-lahan perkebunan tebu baru di wilayah lain yang belum terdapat komoditas tebu seperti Kecamatan Binakal, Sempol, dan Pakem.district.
Pengaruh Penambahan Biomassa Di Lahan Kering Terhadap Diversitas Arthropoda Tanah Dan Produktivitas Tebu
Sujak, Dwi Adi Sunarto, and Subiyakto
Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat
Karangploso, PO. Box 199 Malang, Indonesia
E-mail: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Diterima: 29 Maret 2018; direvisi: 20 Mei 2018; disetujui: 26 Mei 2018
Abstract
Program pengembangan tebu saat ini diarahkan ke lahan kering yang memiliki ketersediaan air dan kesuburan tanah terbatas. Kondisi lahan kering dapa menjadi pembatas produktvitas tebu. Penambahan biomassa ke lahan dapat meningkatkan kesuburan dan populasi arthropoda tanah/detrivora. Penelitian penambahan biomassa Crotalaria juncea pada lahan kering dilaksanakan di Kebun Percobaan Asembagus, Situbondo mulai bulan Januari–Juli 2015. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa pengaruh penambahan biomassa pada lahan kering terhadap diversitas arthropoda tanah dan pengaruhnya terhadap produksi tebu. Perlakuan terdiri atas lahan dengan penambahan biomassa (serasah tebu dan pupuk hijau C. juncea) dan lahan yang tanpa penambahan biomassa. Pengamatan kelimpahan arthropoda tanah dan tingkat diversitas dilakukan dengan pemasangan pitfall traps dan yellow pan traps. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Collembola dan Hymenoptera merupakan arthropoda tanah yang dominan. Indeks diversitas arhropoda tanah pada lahan dengan penambahan biomassa lebih tinggi (0,82–0,84) dibandingkan pada lahan tanpa penambahan biomassa (0,75–0,79). Penambahan biomassa pada tahun pertama dapat meningkatkan kandungan C Organik tanah dari 0,76 menjadi 1,06, dan meningkatkan kandungan N dari 0,03 menjadi 0,11, serta meningkatkan produksi tebu dari 70,4 ton/ha menjadi 101,4 ton/ha. Untuk memperbaiki kondisi ekosistem lahan kering diperlukan penambahan biomassa secara terus menerus.
Uji Daya Hasil Genotipe Tebu Potensial Di Lahan Kering
Abdurrakhman1,2), Bambang Heliyanto2), Djumali2), Damanhuri1), and Noer Rahmi Ardiarini1)
1))Program Pasca Sarjana, Universitas Brawijaya
Jl. MT Haryono 169 Malang 65145 Indonesia
2)Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat
Karangploso, PO. Box 199 Malang, Indonesia
E-mail: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Diterima: 23 Januari 2018; direvisi: 20 Maret 2018; disetujui: 22 Juni 2018
Abstract
Pengembangan tebu di Indonesia saat ini sebagian besar terdapat di lahan kering, oleh karena itu perakitan varietas toleran kekeringan merupakan suatu langkah yang bijaksana, karena merupakan pendekatan yang paling mudah aplikasinya dan ekonomis. Saat ini telah diperoleh beberapa genotipe harapan tebu untuk lahan kering. Penelitian ini bertujuan unuk mengkaji daya hasil genotipe tebu hasil persilangan untuk pengembangan di lahan kering. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Ngemplak, Pati dari bulan Januari sampai dengan November 2017, menggunakan 8 genotipe tebu yang berpotensi toleran kering dibandingkan dengan 2 varietas PS 864 dan Kenthung) sebagai pembanding. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok yang diulang tiga kali. Petak yang digunakan berukuran 5 m x 10 m, serta jarak pusat ke pusat (PKP) 1 m, atau 10 juring dengan panjang masing-masing 5 m. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah batang per meter juring, jumlah ruas, panjang batang, bobot batang, nilai brix nira batang bagian atas, tengah dan bawah, rendemen serta hasil hablur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe berpengaruh terhadap keragaan hasil tebu dan komponen hasilnya. Genotipe MLG 1308 mempunyai produksi hablur tertinggi diantara genotipe lain, 21% lebih tinggi dibandingkan varietas pembanding PS 864 dan 156% dibandingkan dengan Kenthung. Dengan demikian genotipe MLG 1308 adalah genotipe harapan untuk pengembangan tebu di lahan kering areas.
Strategi Pengelolaan Serangga Hama Dan Penyakit Tebu Dalam Menghadapi Perubahan Iklim
Nurindah and Titiek Yulianti
Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat
Karangploso, PO. Box 199 Malang, Indonesia
E-mail: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Diterima: 4 April 2018; direvisi: 20 Mei 2018; disetujui: 26 Mei 2018
Abstract
Fenomena perubahan iklim terjadi karena aktivitas manusia dalam mengelola lingkungan, diantaranya adalah deforestasi, emisi gas dari kegiatan industri, dan pembakaran biomassa. Komponen iklim yang berubah, yaitu peningkatan suhu udara, konsentrasi CO2 dalam atmosfer, dan hujan berpengaruh terhadap tanaman tebu, serangga serta mikro organisme yang berasosiasi dengan tanaman tebu. Perubahan iklim lebih banyak menyebabkan pengaruh negatif terhadap tanaman tebu dan interaksi trofik antara tanaman tebu, serangga herbivora dan mikro organisme penyebab penyakit tanaman dan musuh alami herbivora maupun antagonis mikro organisme. Peningkatan suhu udara menyebabkan perubahan fisiologis pada tanaman tebu yang berakibat meningkatnya infestasi serangga herbivora dan infeksi patogen penyebab penyakit tanaman. Peningkatan komposisi CO2 dalam atmosfer menurunkan sistem ketahanan tanaman terhadap herbivora, sehingga dapat memicu terjadinya out break; dan berpengaruh positif, negatif, maupun tidak berpengaruh terhadap perkembangan penyakit tanaman. Perubahan iklim mengharuskan sistem pengelolaan serangga hama dan penyakit tanaman tebu untuk menerapkan aksi mitigasi maupun adaptasi perubahan iklim untuk memperoleh produksi tebu yang optimal dan sistem budidaya tebu yang berkelanjutan. Dalam tinjauan ini dibahas pengaruh perubahan iklim terhadap perkembangan serangga hama dan patogen penyebab penyakit pada tanaman tebu, serta strategi pengelolaannya.