Selamat Datang Di Zona Intergritas, Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) | Selamat Datang Di Zona Intergritas, Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) | Selamat Datang Di Zona Intergritas, Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) | Dalam masa pandemi semua stake holder/tamu yang akan berkunjung ke Balittas, harus membawa surat “Rapid Antigen” yang masih berlaku
Beberapa waktu lalu International Rice Research Institute (IRRI) memberikan penghargaan swasembada beras kepada Indonesia. Namun Ketua Komisi IV DPR Sudin mengungkapkan bahwa plakat yang diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata dibuat Kementerian Pertanian.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono mengakui bahwa plakat yang diberikan tersebut memang dibuat oleh Kementan. IRRI pun akhirnya buka suara terkait persoalan plakat ini.
Perwakilan IRRI untuk Indonesia, Hasil Sembiring mengatakan, pembuatan plakat sudah melalui mekanisme panjang dan juga pertemuan berkali-kali sejak beberapa tahun lalu. IRRI memutuskan untuk membuat plakat di Indonesia karena mempertimbangkan efisiensi dan mengkonversinya melalui sertifikat plakat.
"Saya tidak mengerti apa yang diributkan DPR (Sudin PDIP). Saya perlu kasih tau bahwa diskusi pembuatan sertifikat ini prosesnya berbulan-bulan dan sudah melalui pertemuan berkali-kali. Bahkan terakhir Dirjen IRRI, Jean Balie diskusi langsung dengan Pak Menteri (Syahrul Yasin Limpo)," kata Hasil dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (1/9/2022).
Hasil menambahkan, pembuatan plakat di Indonesia juga didasari pada kondisi dunia yang saat ini mengalami pandemi tinggi sehingga membuat kantor IRRI memutuskan WFH. "Mengingat dari sisi waktu dan praktisnya maka kita buat di Indonesia," katanya.
Perlu diketahui, rombongan IRRI termasuk Dirjen IRRI Jean Balie menginap di hotel Jakarta dengan membayar sendiri. Bukan hanya itu saja, tiket pesawat sampai tes PCR juga merogoh kocek sendiri.
To acknowledge the efforts that Indonesia put into achieving rice self-sufficiency, the International Rice Research Institute (IRRI) awarded President Joko Widodo with a commemorative plaque for “Achieving Agri-Food Systems Resiliency and Rice-sufficiency During 2019-2021 through the Application of Rice Technology” in a ceremony at the State Palace in Jakarta on 14 August 2022. Presenting the award was IRRI Director General Dr. Jean Balié.
Rice is a staple food in Indonesia with a per capita average rice consumption of 108 kilograms every year. From 2019 to 2021, Indonesia achieved a 90 percent self-sufficiency ratio in rice production and demand ratio, demonstrating a high level of agri-food system resiliency, according to the United Nations Food and Agriculture Organizational (UN FAO).
Indonesian government officials including the Agriculture Minister Prof Dr. Syahrul Yasin Limpo, Economic Affairs Minister Airlangga Hartarto, Cabinet Secretary Dr. Pramono Anung Wibowo, and Minister of State Secretary Prof. Dr. Pratniko attended the event on Sunday. The UN FAO Country Director Rajendra Aryal also graced the event.
.
Agriculture Minister Dr. Syahrul Yasin Limpo said that the award from IRRI is the biggest gift for Indonesia’s 77th Independence Day as it signifies the country’s efforts in the last three years, where the country’s rice production has continuously increased.
In a speech by President Jokowi, he commended the Indonesian farmers and the agriculture agents.
“I would like to express my deepest gratitude, especially to the real actors who work in the fields, the farmers in Indonesia for their hard work, of course the Regents, Governors, Ministry of Agriculture who all work together with research from universities that we have. This is an integrated work, joint work, mutual cooperation,” said Jokowi.
Meanwhile, Balié reaffirmed IRRI and CGIAR’s commitment with Indonesia to strengthen the country’s food systems and meet the challenges of the post-pandemic normal. “I am confident that, by working together, we can continue to make progress in achieving food security and nutrition for all, while also adopting sustainable agricultural practices that mitigate the effects of climate change as well as improve prosperity of and equity among the people,” he said.
IRRI and Indonesia have a rich history of partnership on technological innovations where the institute has supported the country to increase rice production from 2.4 tons per hectare in the early 1970s to over 5 tons per hectare today. An independent assessment by the Australian Center of International Agriculture Research (ACIAR) in 2011 reported that the annual benefit of rice variety releases derived from the IRRI-Indonesia partnership at USD 852 million.
Balié also extended his appreciation to the Indonesian government for the strong support of the 2020-2024 Five-Year Work Plan which allows a long and successful cooperation on technological innovations and exchange as well as dissemination and capacity development in Indonesia. This program, penned in 2020, aims to strengthen Indonesia’s rice sector through collaborations across food systems: agri-food policy and markets, new climate-smart and nutritious rice varieties, sustainable rice-based systems, mechanization and postharvest, digital agriculture, and capacity development.
To strengthen the collaboration between the institute and the country, Balié also extended an open invitation to President Widodo, Minister Limpo, and their delegations to visit IRRI Headquarters in the Philippines for a tour of the institute to see the research programs currently being developed, and to discuss more opportunities for collaboration.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR 2022. Sejumlah isu dibahas mulai dari krisis global, kasus korupsi, pembangunan IKN, hingga sektor ekonomi. Jokowi mengawali pidatonya dengan berbicara mengenai krisis yang melanda dunia. Jokowi mengatakan dunia menghadapi krisis multidimensi.
"Krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19 belum sepenuhnya pulih. Perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit. Tiba-tiba meletus perang di Ukraina, sehingga krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan tidak terhindarkan lagi," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan ujian yang melanda dunia ini tidak mudah. Dia meminta semua pihak waspada."Ujian ini tidak mudah bagi dunia dan juga tidak mudah bagi Indonesia. Semua ini harus kita hadapi dengan kehati-hatian dan dengan kewaspadaan," imbuh Jokowi.
Kendati demikian, Jokowi bersyukur Indonesia termasuk negara yang mampu mengatasi krisis global. Selain itu, Indonesia mampu mengendalikan COVID-19.
"Namun, di tengah tantangan yang berat, kita patut bersyukur, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini. Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi COVID-19, termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, dengan 432 juta dosis vaksin telah disuntikkan," ujar dia.
Dalam hal krisisi pangan, "Untuk beras konsumsi, kita sudah tidak lagi impor dalam tiga tahun terakhir. Pembangunan bendungan dan irigasi telah mendukung peningkatan produktivitas nasional. Alhamdulillah, kita baru saja memperoleh penghargaan dari International Rice Research Institute karena kita dinilai mampu mencapai sistem ketahanan pangan dan swasembada beras sejak tahun 2019." ujar presiden Jokowi dalam pidatonya.
Berikut pidato lengkap Jokowi di sidang tahunan MPR 2022:
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air Para hadirin yang berbahagia,
Tantangan yang kita hadapi sangat berat. Semua negara, di seluruh dunia, sedang menghadapi ujian. Krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19 belum sepenuhnya pulih. Perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit. Tiba-tiba meletus perang di Ukraina, sehingga krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan tidak terhindarkan lagi. Seratus tujuh negara terdampak krisis, sebagian di antaranya diperkirakan jatuh bangkrut. Diperkirakan 553 juta jiwa terancam kemiskinan ekstrem, dan 345 juta jiwa terancam kekurangan pangan dan kelaparan.
Ujian ini tidak mudah bagi dunia dan juga tidak mudah bagi Indonesia. Semua ini harus kita hadapi dengan kehati-hatian dan dengan kewaspadaan. Namun, di tengah tantangan yang berat, kita patut bersyukur, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini. Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi COVID-19, termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, dengan 432 juta dosis vaksin telah disuntikkan.
Inflasi juga berhasil dikendalikan di kisaran 4,9%. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7%. Jauh di bawah inflasi negara-negara maju yang berada di sekitar 9%. Bahkan, sampai pertengahan tahun 2022 ini, APBN juga surplus Rp 106 triliun. Oleh karena itu, Pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan Listrik, sebesar Rp 502 triliun di tahun 2022 ini, agar harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi.
Selain itu, ekonomi berhasil tumbuh positif di 5,44% pada kuartal II tahun 2022. Neraca perdagangan juga surplus selama 27 bulan berturut-turut, dan di semester I tahun 2022 ini surplusnya sekitar Rp 364 triliun. Capaian tersebut patut kita syukuri. Fundamental ekonomi Indonesia tetap sangat baik di tengah perekonomian dunia yang sedang bergolak. Di satu sisi, kita memang harus tetap waspada dan harus tetap hati-hati. Namun di sisi lain, agenda-agenda besar bangsa harus kita lanjutkan untuk meraih Indonesia Maju.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
Dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, bangsa Indonesia telah menunjukkan diri sebagai bangsa yang tangguh. Masyarakat dusun dan kampung saling melindungi dan saling berbagi. Ulama, tokoh agama, dan tokoh adat, aktif mendampingi masyarakat. Organisasi sosial keagamaan bergerak cepat membantu masyarakat.
Tenaga kesehatan, TNI, dan Polri, dan jajaran birokrasi saling bersinergi bersama-sama, bergotong royong bersama-sama. Dan Lembaga-lembaga negara juga mendukung Pemerintah dalam menghadapi ketidakpastian ini. Kalau kita mampu mengelola pandemi dengan baik, berarti artinya kita juga Insyaallah pasti mampu mengelola agenda-agenda besar lainnya dengan baik pula. Inilah kekuatan pertama kita untuk membangun negara kita, Indonesia.
Kekuatan kedua Indonesia adalah sumber daya alam yang melimpah. Wilayah yang luas dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia pasti menjadi kekuatan besar Indonesia, jika kita kelola secara bijak dan berkelanjutan. Syaratnya satu, harus dihilirkan dan diindustrialisasikan di dalam negeri, agar nilai tambahnya bisa maksimal untuk kepentingan nasional. Hal ini akan membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Kekuatan ketiga kita adalah bonus demografi. Jumlah penduduk yang sangat besar, dan didominasi oleh anak-anak muda usia produktif, serta daya beli masyarakat yang terus meningkat, akan menjadi motor penggerak ekonomi nasional kita dalam menghadapi kompetisi global.
Kekuatan keempat adalah kepercayaan internasional yang meningkat tajam. Indonesia diterima Rusia dan juga diterima Ukraina sebagai jembatan perdamaian. Diterima negara-negara besar, walau geopolitik sedang panas. Indonesia juga dipercaya PBB sebagai Champions dari Global Crisis Response Group untuk penanganan krisis global. Dan tahun ini, kita menjadi Presiden G20, organisasi 20 negara ekonomi terbesar di dunia.
Tahun depan, menjadi Ketua ASEAN. Artinya, kita berada di puncak kepemimpinan global dan memperoleh kesempatan besar untuk membangun kerja sama-kerja sama internasional. Kepercayaan besar dari masyarakat internasional ini juga bisa dirasakan di dalam negeri. Reformasi struktural untuk daya saing dan iklim berusaha terus kita lakukan. Ekosistem investasi dan pertumbuhan UMKM terus kita perbaiki. Hilirisasi dan manufaktur di dalam negeri terus tumbuh pesat. Pertumbuhan investasi juga meningkat tajam, di mana 52% di antaranya, berada di Luar Jawa. Artinya, ekonomi kita bukan hanya tumbuh pesat, tetapi juga tumbuh merata, menuju pembangunan yang Indonesia Sentris.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
Dengan kekuatan dan peluang besar tersebut, kita mempunyai kesempatan besar untuk membangun Indonesia yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Pertama, hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam harus terus dilakukan. Hilirisasi nikel, misalnya, telah meningkatkan ekspor besi baja 18 kali lipat. Tahun 2014, hanya sekitar Rp16 triliun, tapi di tahun 2021 meningkat menjadi Rp306 triliun. Di akhir tahun 2022 ini, kita harapkan bisa mencapai Rp440 triliun. Itu hanya dari nikel. Selain penerimaan pajak, devisa negara juga naik, sehingga kurs rupiah lebih stabil. Sekarang ini, Indonesia telah menjadi produsen kunci dalam rantai pasok baterai litium global. Produsen mobil listrik dari Asia, Eropa, dan Amerika ikut berinvestasi di Indonesia.
Setelah nikel, Pemerintah juga akan mendorong hilirisasi bauksit, hilirisasi tembaga, dan hilirasi timah. Kita harus berani, kita harus membangun ekosistem industri di dalam negeri yang terintegrasi, yang akan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi hijau dunia.
Yang kedua, selain hilirisasi, optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau harus terus kita tingkatkan. Persemaian dan rehabilitasi hutan tropis dan hutan mangrove, serta rehabilitasi habitat laut, akan terus dilakukan, dan akan menjadi potensi besar penyerap karbon.
Energi bersih dari panas matahari, panas bumi, angin, ombak laut, dan energi bio, akan menarik industrialisasi penghasil produk-produk rendah emisi. Kawasan industri hijau di Kalimantan Utara akan menjadi Green Industrial Park terbesar di dunia. Saya optimistis, kita akan menjadi penghasil produk hijau yang kompetitif di perdagangan internasional. Upaya tersebut bisa langsung disinergikan dengan program peningkatan produksi pangan dan energi bio
Pemanfaatan kekayaan hayati laut secara bijak, akan menjadi kekuatan besar untuk produk pangan, farmasi, dan energi. Demikian pula halnya dengan perkebunan kita, antara lain kelapa sawit, yang telah terbukti menjadi pemasok terbesar CPO dunia.
Untuk beras konsumsi, kita sudah tidak lagi impor dalam tiga tahun terakhir. Pembangunan bendungan dan irigasi telah mendukung peningkatan produktivitas nasional. Alhamdulillah, kita baru saja memperoleh penghargaan dari International Rice Research Institute karena kita dinilai mampu mencapai sistem ketahanan pangan dan swasembada beras sejak tahun 2019.
Yang ketiga, perlindungan hukum, sosial, politik, dan ekonomi untuk rakyat harus terus diperkuat. Pemenuhan hak sipil dan praktik demokrasi, hak politik perempuan dan kelompok marjinal, harus terus kita jamin. Hukum harus ditegakkan seadil-adilnya, tanpa pandang bulu. Keamanan, ketertiban sosial, dan stabilitas politik adalah kunci. Rasa aman dan rasa keadilan harus dijamin oleh negara, khususnya oleh aparat penegak hukum dan lembaga peradilan.
Demikian juga dengan pemberantasan korupsi juga terus menjadi prioritas utama. Untuk itu, Polri, Kejaksaan, dan KPK terus bergerak. Korupsi besar di Jiwasraya, ASABRI, dan Garuda berhasil dibongkar, dan pembenahan total telah dimulai. Penyelamatan aset negara yang tertunda, seperti kasus BLBI, terus dikejar, dan sudah menunjukkan hasil. Skor Indeks Persepsi Korupsi dari Transparansi Internasional, naik dari 37 menjadi 38 di tahun 2021. Indeks Perilaku Anti Korupsi dari BPS juga meningkat, dari 3,88 ke 3,93 di tahun 2022.
Penyelesaian pelanggaran HAM berat masa lalu, juga terus menjadi perhatian serius Pemerintah. RUU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi sedang dalam proses pembahasan. Tindak lanjut atas temuan Komnas HAM masih terus berjalan. Keppres Pembentukan Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu telah saya tanda tangani.
Saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air, Saya tekankan, reforma agraria, perhutanan sosial, dan sertifikasi tanah harus terus dilanjutkan. Berbagai macam bantuan sosial akan dilanjutkan dengan sinergi yang lebih baik. Program pelatihan dan bantuan untuk para pekerja akan terus ditingkatkan. Program-program ini menjangkau nelayan, petani, buruh, pekerja informal, dan penyandang disabel. Tentang disabel, kita baru saja menjadi tuan rumah ASEAN Para Games di Solo, dan alhamdulillah, kita menjadi Juara Umum.
Yang keempat, UMKM harus terus didukung agar bisa segera naik kelas. Digitalisasi ekonomi yang telah melahirkan dua decacorn dan sembilan unicorn terus kita dorong untuk membantu pemberdayaan UMKM. 19 juta UMKM telah masuk dalam ekosistem digital dan ditargetkan sebesar 30 juta UMKM akan masuk ekosistem digital pada tahun 2024.
Berbagai bantuan pendanaan murah juga terus dilanjutkan. Penayangan produk UMKM di E-katalog pemerintah diharapkan akan menyerap produk UMKM. Di saat yang sama, kewajiban APBN, APBD, dan BUMN untuk membeli produk dalam negeri juga akan terus didisiplinkan.
Kelima, pembangunan Ibu Kota Nusantara harus dijaga keberlanjutannya. IKN bukan hanya untuk para ASN, tetapi juga para inovator dan para wirausahawan. Bukan hanya berisi kantor-kantor pemerintah, tetapi juga motor penggerak ekonomi baru. Bukan kota biasa, tetapi kota rimba dengan pelayanan pendidikan dan kesehatan kelas dunia. Kawasan Inti Pusat Pemerintahan memang dibangun oleh APBN, tetapi selebihnya, 80% investasi swasta diundang untuk berpartisipasi.
Saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air, Semua agenda tersebut harus ditopang oleh manusia Indonesia yang unggul. Untuk itu, di bidang kesehatan, stunting harus cepat dipangkas. Layanan promotif dan preventif serta layanan pengobatan harus semakin kuat dan merata. Akses anak usia didik terhadap layanan pendidikan yang berkualitas harus terus diprioritaskan. Para siswa dan mahasiswa harus dikenalkan pada dunia kerja sejak dini. Minat anak di bidang sains, teknologi, seni, dan olahraga harus didukung dan diapresiasi.
Oleh karenanya, budi pekerti yang luhur, ideologi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan patriotisme merupakan pilar utama. Seni dan tradisi lokal dengan semangat kebangsaan harus terus digairahkan. Karya sastra dan film karya seniman muda harus terus didukung. Dana Abadi Kebudayaan akan terus kita tingkatkan sesuai kemampuan fiskal pemerintah.
Adapun tahapan Pemilu yang sedang dipersiapkan oleh KPU harus kita dukung sepenuhnya. Saya ingatkan, jangan ada lagi politik identitas. Jangan ada lagi politisasi agama. Jangan ada lagi polarisasi sosial. Demokrasi kita harus semakin dewasa. Konsolidasi nasional harus diperkuat.
Terima kasih kepada ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh kebudayaan, yang berkontribusi besar memperkokoh fondasi kebangsaan, serta merawat persatuan dan kesatuan nasional. Saya juga mengharapkan dukungan dari semua lembaga negara untuk menjaga dan membangun demokrasi di negeri tercinta ini, untuk memperkokoh ideologi bangsa. Saya menghargai upaya MPR dalam mendorong pengamalan Pancasila, mengkaji substansi dan bentuk hukum Pokok-Pokok Haluan Negara, serta menggagas kerja sama internasional dalam mengatasi permasalahan global.
Dukungan DPR dalam menghadapi krisis kesehatan dan perekonomian telah sangat membantu Pemerintah. DPR telah mendukung beberapa transformasi besar, antara lain UU IKN dan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan, serta UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual.
DPD, sesuai dengan kewenangannya, telah ikut berperan dalam penyusunan beberapa rancangan undang-undang, terutama terkait dengan Otonomi Khusus dan pembentukan provinsi baru. Reformasi pelayanan hukum di Mahkamah Agung terbukti telah meningkatkan kualitas penyelesaian perkara. MA terus mengedepankan keadilan restoratif. MA juga telah meningkatkan akses pelayanan hukum yang berkeadilan bagi masyarakat.
Mahkamah Konstitusi telah meningkatkan pelayanan penegakan konstitusi secara efektif. Sistem peradilan berbasis elektronik semakin memudahkan akses masyarakat. Peran MK sebagai tuan rumah Kongres MK sedunia, juga patut diapresiasi.
BPK telah menjaga sinergi antara kualitas tata kelola keuangan negara dan fleksibilitas dalam menghadapi krisis. Ini sangat membantu Pemerintah. Rencana penyelenggaraan Supreme Audit Institution (SAI)-20 juga semakin memperkokoh kepemimpinan Indonesia di G20. Komisi Yudisial terus memberikan layanan prima dalam mengawal peradilan yang bersih dan berwibawa. Penanganan laporan masyarakat terkait lembaga peradilan telah membantu memberikan rasa keadilan kepada masyarakat.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada lembaga-lembaga nasional yang lain sesuai wewenang dan perannya. Terima kasih kepada Bank Indonesia Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan. Terima kasih kepada Komisi Pemberantasan Korupsi dan Ombudsman Republik Indonesia, kepada Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilihan Umum, juga kepada Komnas HAM dan Lembaga-lembaga nasional lainnya.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
Saya tegaskan kembali bahwa kita harus selalu waspada, hati-hati, dan siaga. Krisis demi krisis masih menghantui dunia. Geopolitik dunia mengancam keamanan kawasan.
Kita harus selalu 'Eling lan Waspodo', harus ingat dan waspada. Kita harus selalu cermat dalam bertindak. Kita harus selalu hati-hati dalam melangkah. Saya tegaskan kembali. Agenda besar bangsa tidak boleh berhenti. Langkah-langkah besar harus terus dilakukan. Ada minimal 5 agenda besar yang tadi telah saya tekankan.
Saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu padu, mendukung agenda besar bagi pencapaian Indonesia Maju. Dengan komitmen dan kerja keras, dengan inovasi dan kreativitas. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Mahakuasa, senantiasa mempermudah upaya kita, dalam meraih Indonesia Maju yang kita cita-citakan.
Indonesia mendapatkan penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI). Penghargaan itu diberikan atas keberhasilan sistem ketahanan pangan Indonesia, terutama dalam hal swasembada beras. Penghargaan untuk sistem pertanian dan pangan yang tangguh dan swasembada beras tahun 2019-2021 melalui penerapan inovasi teknologi pertanian itu diberikan IRRI kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Minggu (14/8/2022).
"Saya mengucapkan selamat, lagi, Indonesia, atas keberhasilannya yang luar biasa besar dalam mencapai swasembada beras, dan meningkatkan level ketahanan pangan," kata Direktur Jenderal IRRI Jean Balie dalam sambutannya. Balie mengatakan penghargaan ini juga merupakan kado bagi Indonesia yang pada bulan ini memperingati Hari Kemerdekaan ke-77. "Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia dan terima kasih," ujarnya.
Mendapatkan anugerah dari IRRI, Jokowi pun menyampaikan terima kasihnya kepada para petani hingga pemerintah daerah. Menurut dia, keberhasilan swasembada pangan Indonesia merupakan kerja sama bersama.
"Pada hari ini diberikan kepada kita sebuah sertifikat bahwa Indonesia dinilai memiliki sistem ketahanan pangan yang baik dan sudah swasembada pangan. Terima kasih. Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, utamanya kepada pelaku pekerja di sawah, para petani Indonesia atas kerja kerasnya. Tentu saja para bupati, para gubernur, menteri yang pertanian dan semuanya bekerja sama dengan riset-riset dari universitas perguruan tinggi yang kita miliki. Ini adalah kerja yang terintegrasi, kerja bersama-sama, kerja gotong royong, bukan hanya milik Kementerian saja," papar dia.
Jokowi juga memaparkan bahwa keberhasilan ini tidak luput dari pembangunan infrastruktur yang digalakkan pemerintah. Dia mengatakan, hingga saat ini sudah ada 29 bendungan besar yang dibangun dalam rangka menyediakan jaringan irigasi untuk meningkatkan produksi beras di Indonesia.
"Sampai hari ini telah diresmikan 29 bendungan besar dan tahun ini akan selesai lagi totalnya 38 bendungan dan sampai tahun 2024 akan kita selesaikan kurang lebih 61 bendungan plus embung. 4.500 embung dan satu, satu juta jaringan irigasi yang telah kita bangun selama 7 tahun ini selain pemanfaatan varietas-fasilitas unggul padi intensifikasi, ekstensifikasi, semua itu memberikan sebuah hasil peningkatan produksi yang kita lihat sekarang ini tahun 2019 kita bisa memproduksi beras 31,3 juta ton, 2020 tetap sama 31,3 juta ton, tahun 2021 juga masih tetap 31,3 juta," tutur Jokowi.
Dalam rangka memeriahkan Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 77 dengan melaksanakan penanaman pohon bersama di Balittas, IP2TP Muktiharjo, dan IP2TP Asembagus. Pada hari tersebut juga dilaksanakan lomba-lomba di Balittas Malang.
Jalan Raya Karangploso Km 4 , Kotak Pos 199, Kabupaten Malang Jawa Timur, Indonesiabalittas.litbang.pertanian.go.id balittas@litbang.pertanian.go.id balittas.malang@gmail.comPPID BALITTAS +6281 2522 33447T:(0341) 491447 F:(0341) 485121